Manusia itu terkadang penuh Ironi
dan misterius, bayangkan ditengah zaman yang sudah modern alias hi tech dalam segala disiplin keilmuan seperti sekarang ini, masi saja ada manusia yang terbelengu
atau membelengukan dirinya dengan suatu perasaan paling basic yang dimiliki homo sapiens atau poluler dengan istilah
cinta, seseorang tidak akan pernah selesai ketika membahas dan merumuskan
cinta, meski acapkali jika diberi
kesempatan untuk menuangkan dalam bahasa verbal manusia justru cenderung akan
mendistorsi arti cinta itu sehingga makna cinta yang sebenarnya sederhana “Saling
mencintai” itu dikemas sedemikan rupa menjadi redaksi-redaksi yang bertele-tele serta ambigu dan tentu saja
tidak logis, yang intinya adalah menunjukan ketidakmampuan/ kebelum mampuan untuk saling mencinta. Disatu sisi kadang bahasa
idrawi seperti menangis atau tertawa secara
bawah sadar lebih dapat mengungkapkan perasaan dengan jujur tentang makna hakiki cinta tersebut dalam dirinya.