Kamis, 04 Juni 2015

Secerca Pemikiran : Time of Change


Manusia itu terkadang penuh Ironi dan misterius, bayangkan ditengah zaman yang sudah modern alias hi tech dalam segala disiplin keilmuan seperti sekarang ini, masi saja ada manusia yang terbelengu atau membelengukan dirinya dengan suatu perasaan paling basic yang dimiliki homo sapiens atau poluler dengan istilah cinta, seseorang tidak akan pernah selesai ketika membahas dan merumuskan cinta, meski acapkali jika diberi kesempatan untuk menuangkan dalam bahasa verbal manusia justru cenderung akan mendistorsi arti cinta itu sehingga makna cinta yang sebenarnya sederhana “Saling mencintai” itu dikemas sedemikan rupa menjadi redaksi-redaksi yang bertele-tele serta ambigu dan tentu saja tidak logis, yang intinya adalah menunjukan ketidakmampuan/ kebelum mampuan untuk saling mencinta. Disatu sisi  kadang bahasa idrawi  seperti menangis atau tertawa secara bawah sadar lebih dapat mengungkapkan perasaan dengan jujur tentang  makna hakiki cinta tersebut dalam dirinya.